Skripsi/Tugas Akhir
Pengembangan Sistem Jaringan Internet Menggunakan Mikrotik pada Desa Tarengge Kec. Wotu Kab. Luwu Timur
ABSTRAK
Penggunaan internet pada Kantor Desa Tarengge sudah ada sejak tahun 2020 di mana telah menggunakan beberapa aplikasi untuk pengelolaan pemerintahan sehingga membutuhkan ketersediaan akses internet yang stabil. Namun, salah satu kendala yang dihadapi di kantor desa tarangge adalah instalasi jaringan internet yang sederhana sehingga ketika digunakan oleh banyak user atau pengguna maka aksesnya terasa sangat lambat, meskipun sudah berlangganan bandwidth yang cukup besar. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah topologi dan managemen bandwidth yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengembangan sistem jaringan dan mengoptimalkan pembagian bandwidth menggunakan Mikrotik kepada para user/pengguna internet pada kantor Desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur. Metode yang digunakan yaitu membandingkan beberapa parameter pada QoS jaringan sebelum dan sesudah dilakukan management bandwidth. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan pengujian parameter QoS terhadap jaringan yang telah dikembangkan dan dilakukan management bandwidth yaitu nilai throughput sebesar 2.595 kbps (sangat baik) dan 1355 kbps (baik), paket lost sebesar 0,8% (sangat baik) dan 0,2% (sangat baik), delay sebesar 2,174 ms (sangat baik) dan 4,3105 ms (sangat baik), dan Jitter sebesar 0,00086 ms (baik) dan 2,240 (baik). Dengan adanya penambahan mikrotik dan pengaturan management bandwidth, kinerja dan kecepatan jaringan menjadi lebih stabil serta performance jaringan lebih mudah dikontrol. Selain itu, dari sisi keamanan (firewall) router mikrotik dapat membantu menjaga keamanan dari client dan keamanan router itu sendiri dari akses yang tidak diinginkan baik dari luar ataupun dari dalam jaringan.
Kata Kunci: QoS, Mikrotik, Management Bandwidth, Firewall.
ABSTRACT
The use of the internet at the Tarengge Village Office has existed since 2020 and has used several applications for government management so it requires the availability of stable internet access. However, one of the obstacles faced at the Tarangge village office is installing a simple internet network. When used by many users, the access feels very slow, even though they have subscribed to a reasonably large bandwidth. This can be caused by several factors, including topology and bandwidth management, that is not optimal. This research aims to develop a network system and optimise bandwidth distribution using Mikrotik to internet users at the Tarengge Village office, Wotu District, East Luwu Regency. The method used is to compare several parameters on the network QoS before and after bandwidth management. The results of this study indicate that the QoS parameter testing on the network that has been developed and performed bandwidth management is the throughput value of 2,595 kbps (very good) and Perpustakaan UNDIPA Makassar vii 1355 kbps (good), packet loss of 0.8% (very good) and 0.2 % (very good), delay of 2.174 ms (very good) and 4.3105 ms (very good), and Jitter of 0.00086 ms (good) and 2.240 (good). With the addition of proxy and bandwidth management settings, network performance and speed become more stable, and network performance is easier to control. In addition, in terms of security (firewall), the proxy router can help maintain the security of the client and the security of the router itself from unwanted access from outside or from within the network.
Keywords: QoS, Mikrotik, Bandwidth Management, Firewall
Tidak ada salinan data
Universitas DIPA Makassar
NPP 7371142D1000002
Jln. Perintis Kemerdekaan KM.9
Telp. (0411)587194
Hotline: +6281228221994
WhatsApp Admin: +6281342092072
e-Mail: perpustakaan@undipa.ac.id
© 2024 — Perpustakaan UNDIPA Makassar - SLiMS